Rumah mewah Italia Gucci dibawa ke Istana Gyeongbokgung di Seoul, Korea Selatan, minggu ini untuk mempersembahkan koleksi Cruise 2024-nya, di mana ia berusaha menggabungkan kode desain bersejarahnya sendiri dengan yang ada di kawasan Asia Timur.
Dalam apa yang dikatakan oleh label mewah tersebut sebagai “bahasa gaya bersama”, koleksi tersebut tampaknya mencerminkan komunitas Gucci sendiri yang disatukan oleh desainer dan pengrajin dari berbagai latar belakang yang masing-masing menginterpretasikan kode-kodenya secara individual melalui perspektif budaya mereka sendiri.
Pertunjukan tersebut adalah “yang pertama dari jenisnya” yang berlangsung di landmark budaya Seoul, dengan musik yang menampilkan karya komposer lokal Jung Jae-il dengan koleksi yang bertujuan untuk menghadirkan lemari pakaian perkotaan yang terinspirasi oleh jalan-jalan di Seoul itu sendiri. serta kebiasaan berpakaian Korea Selatan.


Di tengah garis adalah gagasan hibridisasi, sebagaimana dibuktikan dalam banyak tampilan pakaian olahraga yang diubah menjadi pakaian sehari-hari, seperti pakaian papan seluncur yang tebal dan barang-barang yang mengingatkan pada pakaian selam.
Dekonstruksi juga merupakan bagian utama dari koleksi ini, dengan aksesori pembentuk lengan yang dapat dilepas, celana panjang yang dapat diubah melalui penggunaan ritsleting, dan jaket bomber yang berevolusi menjadi rok malam.
Beberapa penampilan juga merujuk pada pakaian tradisional Korea Selatan, tercermin dalam penggunaan siluet A-line dan pita sutra yang menonjol, yang biasa terlihat pada Hanbok.
Asesoris juga merupakan bagian integral dari koleksi, dengan banyak barang klasik Gucci tampil dengan gaya yang ditafsirkan ulang. Sementara tas kulit Gucci Horsebit Chain tampil melengkung, lini tas arsipnya dibuat ulang dengan bahan scuba dan adaptasi ornamen.


Keputusan untuk menunjukkan di Seoul datang karena Korea Selatan terus bangkit sebagai pasar barang mewah terkemuka, dengan bank investasi Morgan Stanley melaporkan bahwa pengeluaran untuk barang mewah pribadi di wilayah tersebut telah tumbuh sebesar 24 persen pada tahun 2022, mencapai 16,8 miliar dolar.
Telah terlihat banyak merek mewah dibawa ke negara itu untuk menawarkan aktivasi skala besar dalam upaya untuk terlibat dengan kelompok pembeli yang semakin menonjol ini, dengan orang-orang seperti Louis Vuitton telah menggelar pertunjukan di Seoul awal tahun ini dan Burberry memilih untuk membangun. pengalaman pelanggan yang mendalam.
Gucci, sementara itu, telah beroperasi di negara tersebut selama 25 tahun, saat pertama kali membuka flagship store. Sejak saat itu, kehadirannya terus tumbuh secara konsisten melalui proyek dan inisiatif yang bertujuan untuk merayakan negara dan dampak sosialnya terhadap komunitas dalam industri mode yang lebih luas.


